Langsung ke konten utama

Postingan

Membandingkan Islamnya Quraish Shihab[1] dengan Haidar Bagir[2]

Sebenarnya, agak kurang cocok untuk membandingkan mereka berdua sebab, meskipun keduanya dapat dikatakan sebagai ulama sekaligus cendekiawan, tetapi setiap person memiliki kecenderungannya masing-masing. Shihab misalnya, ia lebih cocok disebut sebagai ulama dibanding cendekiawan karena uraian-uraiannya yang sederhana dan mudah dimengerti orang awam walau bukan berarti pembahasannya tak mendalam. Sedangkan Bagir cenderung terlihat sebagai seorang cendekiawan karena suka mengangkat isu-isu yang hanya dimengerti kontennya oleh kalangan tertentu saja. Jika yang pertama suka membahas seputar hal-hal yang biasa dipaparkan oleh kalangan ulama tradisional, seperti soal akidah, akhlak, dan syariah dengan balutan ilmu tafsir (sebab memang itulah keahliannya), yang kedua lebih memfokuskan dirinya pada kajian kefilsafatan, filsafat Islam, dan tasawuf. Betapa pun demikian, saya akan mencoba untuk membandingkan titik-titik temu di antara keduanya.  Baik Shihab maupun Bagir seringkal
Postingan terbaru

Tasawuf Garis Keras

Sama halnya dengan cabang keilmuan keislaman lainnya, tasawuf dipahami secara beragam oleh pelakonnya (umat Islam). Ada yang memahaminya secara sangat spiritualis hingga meninggalkan banyak urusan duniawi, tetapi ada juga yang berusaha mencoba untuk mengompromikannya seperti upaya seorang anak mursyid salah satu tarekat di Jawa Timur yang beberapa waktu lalu bersua dengan saya. Saat diamati, uniknya, ia memiliki pemahaman keislaman yang tak jauh beda dengan saya. Menurutnya, melakoni tasawuf tak harus berarti meninggalkan kemewahan duniawi, pun tak perlu menanggalkan rasio (akal). Menurutnya, seseorang bisa saja menikmati atau merasakan kenikmatan dunia, tetapi tentu hanya sampai dengan genggaman tangan, tidak cinta sampai merasuk ke hati —yang seharusnya cuma diisi dengan kecintaan kepada Allah semata. Tetapi bukan tasawuf jenis ini yang ingin saya ceritakan, melainkan yang pertama tadi, yakni corak tasawuf yang amat sangat menggandrungi spiritualitas sembari “menyingkirkan” h

Ingin Sekali Menjadi Muslim Minoritas di Jerman Walau Hanya Beberapa Saat

Lahir dan tumbuh di Indonesia di mana mayoritas peduduknya beragama Islam membuat saya selalu berada dalam zona aman. Tidak hanya terdukung secara kultural, sarana-sarana dalam menerapkan ajaran agama Islam pun terbilang amat mudah, bahkan melimpah. Mulai dari pendidikan fomal (seperti sekolah), masjid-masjid, hingga perkantoran, kajian keislaman dilakukan.  Sayangnya, keadaan ini membuat saya dan umat muslim pada umumnya menjadi merasa superior, memandang rendah keyakinan pemeluk agama lain, bahkan ada di antaranya yang menyulitkan pengimplementasian ajaran agama mereka. Sebagai contoh sederhana, terjadi pengrusakan dan atau demo terhadap gereja yang dianggap tidak memiliki izin bangunan.   sumber foto: www.beritasatu.com Untuk meredam sikap buruk ini, saya ingin sekali tinggal di negara di mana umat muslim merupakan kelompok minoritas seperti Jerman, yang secara fakta, dalam beberapa kesempatan mengalami kesulitan dan diskriminasi (Kasus jibab), sebagaimana juga

Tipe-Tipe Mahasiswa IPAI yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Lulus Kuliah

The Five Most Popular Types of IPAI Student Departement of Islamic Education (IPAI), like other majors, has various kinds of student that are influenced by some factors such as their cultures, personalities, as well as environments. Here is an explanation, particularly for first-degree students, about the five favorite types of IPAI student. The purpose of this article is to provide the information that students of IPAI are not monolithic. 1.       1. The Nerd Some IPAI students love reading so much. For them, reading is a fundamental necessity. Then, we be able to devide them based on their sex. The boys are prefer to read the complex topic such as philosophy and thought books whereas the girls are prefer to enjoy romance novel reading.  Beside that, we can observe that the nerds are more prominent than others in classroom. Even, when common students just to be a listener (on discussion section) the nerds can argue with each other concerning certain topi